UNIVERSITAS JEMBER

Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Sumbersari Jember

Minggu, 21 Mei 2017


CARA MENULIS KARYA TULIS ILMIAH YANG BAIK DAN BENAR



 
Karya Tulis Ilmiah erat kaitannya dengan dunia pendidikan. Karya Tulis Ilmiah sendiri diartikan sebagai karya yang umumnya berbentuk tulisan dimana di dalamnya berisi gagasan ilmiah (diperoleh dari hasil penyelidikan-penyelidikan ilmiah yang penjabaran topiknya dilakukan secara deskriptif-argumentatif dan disusun dengan menggunakan bahasa ilmiah sesuai dengan teknik penulisan karya ilmiah.
Karya Tulis Ilmiah memiliki beberapa ciri-ciri. Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah seperti karangan ilmiah sistematis, setiap langkah direncanakan secara sistematis, terkendali, terkonsep, dan prosedural, ditulis secara tulus dan memuat kebenaran, dan menyajikan fakta obyektif secara sistematis.. Karya Tulis Ilmiah yang baik dapat terwujud  jika cara penulisan Karya Tulis Ilmiah tersebut baik pula.
Karya Tulis Ilmiah memiliki kode etik penulisan Karya Tulis Ilmiah. Kode etik penulisan Karya Tulis Ilmiah adalah seperangkat norma yang perlu diperhatikan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah. Adapun norma-norma yang harus diperhatikan mencakup tiga hal pokok, yakni: cara pengutipan dan perujukan, cara perizinan, dan cara penyebutan data atau informan. Ketiganya diuraikan sebatai berikut:
1.      Meskipun rujuk-merujuk atau kutip-mengutip tidak dapat dihindari dalam penulisan karya ilmiah, penulis harus jujur dalam menyebutkan rujukan atau pikiran yang diambil dari sumber lain. Jadi, penulis harus menghindarkan diri dari tindakan plagiat,
2.      Penulis wajib meminta izin secara tertulis kepada pemilik bahan yang dikutip pendapatnya. Jika pemilik bahan tidak dapat dijangkau, maka penulis harus dengan jujur menyebutkan sumber yang dijadikan sebagai rujukan, dan
3.      Nama sumber data atau informan tidak boleh dicantumkan apabila pencantuman nama tersebut dapat merugikan sumber data atau informan. Sebagai gantinya, narasumber data dapat dinyatakan dalam bentuk kode atau nama samaran.
Selain kode etik, terdapat tahap-tahap dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah. Adapun tahap-tahap dalam penyusunan penulisan ilmiah, yaitu:
A.    Pengembangan Gagasan
Pengembangan gagasan yang telah diperoleh akan dituliskan dalam bentuk paragraf dan harus terdapat kesesuaian antara tema dengan hasil penulisan. Karya ilmiah tidak boleh menjalar kian kemari, melainkan khusus membatasi diri membahas topik tertentu secara spesifik yang mendalam.
B.     Perencanaan Naskah
Dalam penulisan naskah terdapat beberapa langkah dalam melakukan perencanaan penulisan naskah seperti:
a.       Perencanaan isi karya ilmiah
Prinsip utama yang harus diperhatikan dalam perencanaan isi karya ilmiah adalah pembuatan kerangka karangan. Kerangka pada dasarnya merupakan pokok-pokok karangan yang nantinya akan dijabarkan menjadi karangan yang sebenarnya.
b.      Perencanaan format
Perencanaan format dan teknis penulisan karya ilmiah direalisasikan dalam penentuan format dan teknik penulisan yang akan digunakan dalam penulisan karya ilmiah. Format khusus karya ilmiah termasuk aturan teknis penulisan disebut sebagai gaya selingkung. Format umum merupakan realisasi dari konvensi format yang berlaku secara umumyang harus dilakukan oleh semua penulis karya ilmiah. Format umum karya ilmiah akan tampak pada sistematika karya ilmiah yang tampak pada komponen-komponen karya ilmiah dan pola penataannya. Teknik penulisan yang mencakup teknik perujukan, teknik penampilan teks, dan teknik pengetikan yang mencakup pengaturan spasi dan tata letak.
c.       Perencanaan bahasa
Perencanan bahasa penulisan karya ilmiah diwujudkan dalam pemilihan ragam bahasa ilmiah yang akan digunakan dalam naskah karya ilmiah.
C.     Pengembangan paragraf
         Dalam karya ilmiah, isi paragraf tersusun dari gagasan dasar dan sejumlah gagasan pengembang. Tidak ada batasan pasti tentang jumlah gagasan pengembang atau pendukung dalam paragraf. Secara kualitatif dapat dinyatakan bahwa gagasan pengembang dan pendukung itu memadai jika telah terwujud kejelasan informasi yang dituangkan dalam paragraf. Pengembangan sebuah paragraf harus memperhatikan hal-hal berikut ini:
·         pilihan kata dalam setiap kalimat dalam paragraf,
·     kalimat-kalimat dalam paragraf harus saling mendukung (tidak ada kalimat sumbang, yakni yang tidak mendukung ide pokok dalam paragraf),
·      setiap paragraf mengandung satu ide pokok yang dikembangkan dengan beberapa ide   penjelas,
·         bahasa yang digunakan mengikuti kaidah yang berlaku,
·         ejaan dan tanda baca harus diperhatikan, dan
·         ada keterpaduan antara paragraf satu dengan paragraf berikutnya.
D.    Penulisan paragraf
Penulisan paragraf merupakan aktivitas yang dimulai dengan menata butir-butir gagasan secara hierarkhis dan sistematis. Dengan penataan itu, dapat ditempatkan hubungan antarkomponen yang setara dan bertingkat dalam sebuah paparan. Keteraturan yang berlaku dalam paparan ilmiah tampak pada pola penalaran yang diterapkan, keakuratan komponen dalam penalaran, kelengkapan komponen gagasan, dan kepaduan hubungan antarkomponen gagasan.
Sebagaimana disarankan oleh Brown (1978:144), penulisan draf awal sebuah tulisan dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
a.       membaca semua kartu catatan,
b.      mempertimbangkan semua materi yang sudah dipersiapkan,
c.       mempersiapkan kerangka tulisan,
d.   mengelompokkan bahan-bahan dan catatan-catatan bahasa tulisan berdasarkan topik dan penempatan kelompok-kelompok bahasa tulisan itu dalam tulisan, dan menuliskan draf kasar tulisan.
E.     Finalisasi
Proses yang dilakukan pada tahap finalisasi adalah revisi naskah. Sebelum revisi dilakukan penulis melakukan pemeriksaan ulang terhadap draf karya ilmiah dari segi isi, bahasa, ejaan, tanda baca, dan teknik penulisan. Dalam merevisi draf, masukan dari teman sejawat sangat diperlukan. Sebuah draf karya ilmiah hendaknya dibaca oleh teman yang profesional untuk memberikan masukan. Finalisasi yang sangat lazim dilakukan adlah penyuntingan naskah. Penyuntingan dilakukan untuk memperkecil kesalahan dan kelemahan pada draf.
Hal-hal yang dilakukan pada tahap revisi dan penyuntingan antara lain:
a.  memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan,  penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca,
b.       membaca ulang seluruh draf dengan memperhatikan reaksi, komentar atau masukan,
c.     memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.  Aspek mekanik antara lain : huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosa kata, format karangan,
d.      menghindari penyajian yang berulang-ulang atau tumpang tindih.
Di samping itu penyajian juga merupakan tahapan penyuntingan. Teknik penyajian karya ilmiah harus memperhatikan:
a.     segi kerapian dan kebersihan,
b.    tata letak (layout) unsur-unsur dalam format karya ilmiah, misalnya halaman muka (cover), halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka dan lain-lain,
c.  standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, misalnya standar penulisan kutipan, catatan kaki (foot note), daftar pustaka & penggunaan Bahasa Indonesia sesuai EYD,
d.     istilah dalam Karya Ilmiah












 

1 komentar: